Tampang

Animasi Makan Bergizi Gratis Karya Komdigi

8 Feb 2025 19:16 wib. 98
0 0
Animasi Makan Bergizi Gratis Karya Komdigi
Sumber foto: Google

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi. Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah melalui pembuatan video animasi unik yang mengampanyekan Program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat, terutama anak-anak dan keluarga kurang mampu, untuk mendapatkan makanan bergizi secara gratis guna mendukung kesehatan mereka.

Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh terhadap program ini, yang bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi buruk di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menekankan pentingnya pola makan gizi seimbang untuk pertumbuhan anak-anak dan produktivitas masyarakat. Dengan melihat fenomena gizi buruk yang masih menjadi tantangan besar, program ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi mereka yang membutuhkan.

“Program ini tidak hanya memberikan makanan bergizi secara gratis, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih makanan yang sehat dan seimbang untuk mendukung kesehatan tubuh,” ujar Presiden Prabowo.

Untuk menyebarkan informasi terkait program ini dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menciptakan sebuah video animasi yang mengusung pesan pentingnya makan bergizi dengan cara yang menyenangkan. Video ini dirancang dengan tampilan yang ceria dan karakter-karakter yang mudah dikenali oleh anak-anak dan keluarga muda. Melalui video animasi ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli pada pola makan sehat yang seimbang, yang mencakup asupan yang tepat dari karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?