Selain program renovasi rumah kumuh yang didanai oleh Bank Dunia, Kementerian PKP juga telah merencanakan insentif bagi pembangunan rumah vertikal. Pembangunan rumah vertikal diharapkan dapat mengatasi masalah keterbatasan lahan di kota-kota besar dan mengurangi kepadatan penduduk yang sering terjadi di daerah-daerah kumuh. Ini sesuai dengan visi pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih terencana, berkelanjutan, dan nyaman untuk dihuni.
Rencana lain yang diusulkan adalah insentif bagi pembangunan hunian berbasis sarana transportasi (Transit-Oriented Development/TOD). Strategi ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengembangan perumahan dengan aksesibilitas transportasi publik. Dengan menciptakan hunian yang dekat dengan moda transportasi, diharapkan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi di perkotaan.
Kementerian PKP berharap bahwa melalui proyek-proyek ini, akan ada perubahan signifikan dalam kualitas hidup masyarakat di kawasan kumuh. Investasi dari Bank Dunia tidak hanya akan digunakan untuk perbaikan fisik rumah, tetapi juga untuk membangun komunitas yang mandiri secara ekonomi. Program-program ini mencakup pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha kecil yang dapat mendukung pendapatan keluarga.