Dalam menghadapi tantangan dalam mewujudkan Indonesia sebagai kota religi, kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya keberagaman dan toleransi terhadap perbedaan agama menjadi kunci utama. Melalui pendekatan-pendekatan inklusif dan edukatif, diharapkan mindset masyarakat dapat berubah menjadi lebih terbuka terhadap kemampuan untuk hidup bersama dalam perbedaan.
Dengan demikian, melalui upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, Indonesia dapat benar-benar menjadi kota religi yang inklusif, harmonis, dan penuh keberagaman. Ajakan dari Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi panggilan untuk berperan aktif dalam mewujudkan impian bersama menjadikan Indonesia sebagai tempat di mana keberagaman agama menjadi kekuatan utama yang mempersatukan bangsa.