Dikisahkan bahwa pemuda tersebut dulunya adalah seorang pedagang yang melakukan perjalanan laut bersama saudaranya. Mereka singgah di suatu pulau dan menjelajahi daratan tersebut, tanpa disadari mereka telah masuk ke dalam gua. Di gua inilah mereka menemukan seorang pria tua yang sedang berdoa kepada Allah untuk memisahkan dia dari bencana yang akan menimpa pulau tersebut.
Pria tua tersebut memberikan dua nasihat kepada mereka, yang pertama adalah jangan merusak bangunan gua tempat mereka berada, dan yang kedua adalah meninggalkan sebagian rezeki mereka.
Sayangnya, saudara sang pemuda tidak mengindahkan nasihat itu dan merusak gua tersebut, mereka lalu melanjutkan perjalanan. Mereka pun tak menyadari bahwa pulau tersebut tiba-tiba tenggelam. Pemuda ini kemudian menyaksikan bagaimana Allah menepati janji-Nya dan menjaga gua tempatnya berada.
Pemuda ini kemudian menjelaskan bahwa Allah telah memberi hidayah kepadanya untuk tetap hidup di dalam gua tersebut, membuatnya tidak merasa lapar, haus, atau bahkan merasa bersalah atas perbuatan saudaranya. Dia hidup berabad-abad lamanya di dalam gua tersebut, menjalani hidup yang nyaman meskipun di tempat terpencil.
Kisah ini mengajarkan kita tentang kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Selama 1400 tahun, pemuda ini tidak merasa kesepian atau kelaparan, hal ini menjadi bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu di muka bumi. Hikmah dari kisah ini adalah pembuktian bahwa Allah mampu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya di tempat-tempat yang tidak terduga.