Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Bongbong Marcos Jr. Selain itu, Sara juga mengancam akan membunuh istri Marcos. Keretakan ini dimulai ketika Bongbong disebut mulai menyimpang dari kebijakan antinarkoba yang awalnya dicanangkan oleh Duterte pada masa kepemimpinannya.
Ancaman ini mengejutkan banyak pihak, karena Sara Duterte sebelumnya dikenal sebagai seorang politisi yang tegas namun santun. Dia juga telah mengadakan berbagai inisiatif untuk memerangi narkoba dan korupsi di Filipina. Namun, konflik antara Sara dan Bongbong semakin memuncak, dan terus menjadi sorotan utama dalam politik Filipina.
Konflik antara Sara Duterte dan Presiden Bongbong Marcos Jr. telah menjadi pembicaraan hangat di Filipina. Sejak awal masa jabatan Bongbong sebagai presiden, hubungan antara kedua pejabat terus memanas. Sara menuduh bahwa Bongbong telah mengubah kebijakan antinarkoba yang telah dibangun oleh ayahnya, Presiden Rodrigo Duterte. Sara juga menyalahkan Bongbong atas kegagalan dalam menangani masalah korupsi yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya.
Ancaman pembunuhan yang disampaikan oleh Sara Duterte menambah kompleksitas konflik ini. Sara juga tidak ragu-ragu untuk menyalahkan istri Bongbong, yang dinilainya sebagai pengaruh negatif terhadap keputusan presiden. Tuduhan Sara terhadap istri Bongbong semakin menambah ketegangan di antara keluarga politik terkemuka Filipina.