Tampang

Perang Enam Hari: Konflik Cepat yang Mengubah Timur Tengah

27 Mei 2024 00:06 wib. 71
0 0
Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser
Sumber foto: pinterest

Perang Enam Hari adalah konflik militer antara Israel dan sekutu-sekutunya melawan negara-negara Arab yang terjadi pada bulan Juni 1967. Perang ini membawa perubahan signifikan dalam sejarah geopolitik Timur Tengah dan memengaruhi dinamika politik di wilayah tersebut hingga saat ini. Dikenal sebagai konflik yang cepat namun berdampak besar, Perang Enam Hari memicu perubahan wilayah yang secara dramatis memengaruhi kedudukan politik dan militer Israel serta negara-negara Arab di sekitarnya.

Konflik ini terjadi dalam konteks ketegangan yang meningkat antara Israel dan negara-negara Arab, terutama Mesir, yang diperintah oleh Presiden Gamal Abdel Nasser. Ketegangan tersebut dipicu oleh penutupan Selat Tiran oleh Mesir, yang merupakan jalur maritim vital bagi Israel. Selain itu, adanya ancaman dari negara-negara Arab yang bersekutu dengan Mesir menghadirkan situasi yang semakin meruncing.

Perang Enam Hari dimulai pada tanggal 5 Juni 1967 ketika Angkatan Udara Israel melakukan serangan udara mendadak yang menghancurkan sebagian besar pesawat-pesawat tempur Mesir. Serangan udara ini diikuti dengan serangan darat yang berhasil merebut Semenanjung Sinai dari tangan Mesir. Sementara itu, di front utara, Israel berhasil mengatasi pasukan Suriah dan Yordania, serta merebut wilayah Golan Heights dan Tepi Barat.

Dalam waktu enam hari, Israel berhasil memenangkan pertempuran ini dan menundukkan kekuatan militer dari Mesir, Suriah, dan Yordania. Kemenangan Israel dalam Perang Enam Hari mengubah dinamika politik di Timur Tengah secara drastis. Israel, yang sebelumnya dihadapkan pada ancaman serangan dari negara-negara Arab, kini memiliki kendali terhadap wilayah-wilayah strategis yang sebelumnya dikuasai oleh lawan-lawannya.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%