Burung hantu Sumba, atau lebih dikenal dengan nama Sumba Boobook (Ninox sumbaensis), adalah salah satu spesies burung hantu endemik yang hanya ditemukan di Pulau Sumba, Indonesia. Burung ini termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah, karena berbagai faktor yang mengancam kelangsungan hidupnya. Upaya penyelamatan dan konservasi telah dilakukan untuk melindungi burung hantu Sumba dari kepunahan. Artikel ini mengulas kisah burung hantu Sumba dan misi penyelamatan spesies yang semakin langka ini.
Ekologi dan Habitat
Burung hantu Sumba mendiami hutanhutan primer dan sekunder di Pulau Sumba. Mereka lebih menyukai area hutan yang lebat dengan pepohonan tinggi yang menyediakan tempat bersarang dan bertengger. Burung ini merupakan predator nokturnal yang memangsa serangga, mamalia kecil, dan burungburung kecil lainnya. Habitat alami mereka sangat penting untuk kelangsungan hidupnya, namun sayangnya, habitat ini semakin terancam oleh aktivitas manusia.
Ancaman Terhadap Kelangsungan Hidup
1. Deforestasi: Ancaman terbesar bagi burung hantu Sumba adalah deforestasi. Hutan di Pulau Sumba terus menyusut akibat penebangan liar, pembukaan lahan untuk pertanian, dan perambahan hutan. Hilangnya habitat ini mengurangi ketersediaan tempat bersarang dan mencari makan bagi burung hantu Sumba.
2. Perburuan dan Perdagangan Ilegal: Burung hantu Sumba juga terancam oleh perburuan dan perdagangan ilegal. Mereka sering ditangkap untuk dijual sebagai hewan peliharaan eksotis, yang menyebabkan penurunan populasi di alam liar.