Sebuah studi yang dipublikasi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pun menunjukkan bagaimana perempuan dan laki-laki berbeda dalam hal arah. Perempuan cenderung lebih sadar terhadap benda-benda sekitar, sedangkan laki-laki unggul dalam hal navigasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua perempuan mengalami kesulitan dalam membaca peta atau mengarahkan arah. Ada banyak perempuan yang memiliki kemampuan navigasi yang sangat baik dan dapat dengan mudah memahami peta serta mengarahkan arah dengan tepat. Kemampuan navigasi seseorang seharusnya tidak ditentukan oleh jenis kelamin, melainkan oleh latihan, pengalaman, dan minat individu.
Dalam upaya untuk menciptakan kesetaraan gender, penting bagi kita untuk tidak menggeneralisasi kemampuan navigasi berdasarkan jenis kelamin. Daripada mengaitkan kemampuan navigasi dengan gender, lebih baik kita fokus pada pengembangan kemampuan individu tanpa memandang jenis kelaminnya. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin atau gender mereka.
Mengingat pentingnya kesetaraan gender dalam masyarakat modern, kita perlu berhenti mengaitkan kemampuan navigasi dengan jenis kelamin. Kita harus memperlakukan setiap individu sebagai individu, bukan berdasarkan stereotip gender yang ada. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kemajuan dan perkembangan bagi semua individu, tanpa terkecuali.