Istana Wapres ini kantor Gibran Rakabuming ketika kelak pemerintahan Indonesia resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2026. Pindahnya ibu kota negara ke IKN menjadi perbincangan hangat di kalangan publik, terutama mengenai berbagai infrastruktur yang sedang dibangun, termasuk Istana Wakil Presiden (Wapres). Istana ini dirancang tidak hanya sebagai simbol pemerintahan, tetapi juga sebagai representasi keamanan dan modernitas yang diharapkan dapat menunjang aktivitas pemerintahan di masa depan.
Salah satu langkah penting dalam proses pembangunan Istana Wapres adalah pemasangan kaca anti peluru. Menurut Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat ini pemasangan kaca anti peluru pada bangunan tersebut telah mencapai 22 persen. Basuki menjelaskan bahwa fokus utama dalam proyek ini adalah memastikan keamanan serta menjaga estetika bangunan. Mengingat bahwa Istana Wapres adalah markas resmi bagi pemimpin negara, penting untuk mengintegrasikan elemen keamanan modern tanpa mengorbankan keindahan arsitektur yang menjadi simbol negara.
Kaca anti peluru yang digunakan dalam pembangunan Istana Wapres ini merupakan salah satu inovasi terbaru di bidang konstruksi yang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap ancaman keamanan. Meskipun berfungsi sebagai pelindung, kaca ini juga tetap mempertahankan keindahan dan transparansi, sehingga memungkinkan pencahayaan alami masuk ke dalam ruangan dengan baik. Hal ini sejalan dengan desain modern yang diusung, menciptakan suasana yang lebih segar dan terbuka bagi siapa saja yang berkunjung.