Tiga kebudayaan tradisional Indonesia, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan alat musik Kolintang dari Sulawesi Utara, akan segera didaftarkan ke UNESCO dalam waktu dekat, tepatnya pada Desember mendatang. Langkah ini merupakan upaya nyata pemerintah Indonesia untuk melindungi dan mempromosikan warisan budaya yang kaya dan beragam.
Reog Ponorogo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Tarian ini sangat populer dan memiliki nilai seni yang tinggi. Reog Ponorogo melibatkan atribut seperti topeng singo barong (singa), warok (pahlawan), gemblak (anak-anak), dan dawet (tubuh singa). Penampilan Reog Ponorogo menunjukkan kekuatan, keberanian, dan kelincahan sang penari. Upaya pendaftaran Reog Ponorogo ke UNESCO diharapkan dapat membantu melestarikan tradisi ini, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya.
Kebaya merupakan busana tradisional Indonesia yang elegan dan memesona. Busana ini umumnya terbuat dari bahan sutra atau batik, dan sering dipadukan dengan sarung atau kain tradisional lainnya. Kebaya memiliki berbagai desain dan motif yang khas dari setiap daerah di Indonesia. Proses pembuatannya juga memerlukan keahlian khusus sehingga keberadaan kebaya tidak hanya mewakili keindahan, tetapi juga kearifan lokal. Dengan didaftarkannya kebaya sebagai warisan budaya dunia, diharapkan dapat semakin memperkuat identitas budaya Indonesia di mata dunia.