Kasus ini kemudian menjadi viral di media sosial, memicu reaksi keras dari berbagai pihak terutama para orang tua. Mereka mengecam tindakan guru tersebut yang dianggap telah melanggar batas-batas kemanusiaan. Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan besar terkait etika dan profesionalisme seorang pendidik dalam menangani situasi di sekolah.
Kejadian memilukan ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama para pendidik, akan pentingnya penanganan yang bijaksana terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa. Menegur, mendidik, dan menyelesaikan masalah dengan penuh empati dan pertimbangan adalah tugas utama seorang guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman bagi setiap siswa.
Dalam konteks ini, penanganan kasus kutu di sekolah seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang lebih bijaksana dan tidak merendahkan martabat siswa. Guru seharusnya melibatkan orang tua siswa untuk bekerja sama menyelesaikan masalah tanpa harus merendahkan atau merasa malu di depan teman-temannya. Beberapa solusi penanganan kasus kutu di sekolah antara lain adalah dengan memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya kebersihan pribadi, serta melakukan tindakan pencegahan dan penanganan kutu secara bersama-sama.