Menguak Evolusi Paling Awal Melalui DNA Kuno
Para ilmuwan meyakini bahwa mikroorganisme dalam batu purba ini bisa menjadi jendela menuju masa lalu, karena evolusi mereka berlangsung sangat lambat. Ini membuka peluang baru untuk mempelajari genetika dan biologi awal bumi yang selama ini hanya bisa diperkirakan melalui fosil atau simulasi.
“Dengan memeriksa DNA dan genomik mikroba ini, kita bisa mendapatkan wawasan baru tentang evolusi pada masa paling awal di Bumi, bahkan mungkin sebelum munculnya makhluk hidup kompleks,” jelas Suzuki. Ia menambahkan bahwa mikroba tersebut mungkin memiliki kode genetik unik yang berbeda jauh dari mikroorganisme masa kini, menjadikannya subjek penelitian yang sangat berharga.
Hubungan dengan Misi NASA di Mars
Penemuan menakjubkan ini juga berdampak langsung terhadap misi luar angkasa, terutama program eksplorasi Mars yang sedang dijalankan oleh NASA. Saat ini, robot Perseverance milik NASA sedang menjelajahi permukaan Mars dan bersiap untuk mengirimkan sampel batuan kembali ke Bumi.
Menariknya, para ilmuwan memperkirakan bahwa sampel batuan dari Mars tersebut memiliki usia geologis yang mirip dengan batuan yang ditemukan di Afrika Selatan. Ini memunculkan hipotesis kuat bahwa jika mikroba bisa bertahan hidup selama dua miliar tahun di bumi, kemungkinan kehidupan mikroba di Mars juga ada, terutama jika kondisi lingkungannya pernah menyerupai Bumi purba.
“Menemukan mikroorganisme hidup dari dua miliar tahun lalu di Bumi, dan bisa memverifikasi keasliannya, benar-benar membuat saya penasaran. Bayangkan apa yang bisa kita temukan jika Mars juga menyimpan jejak kehidupan kuno,” ungkap Suzuki dengan penuh antusiasme.