Tampang

Sopir Fortuner Arogan Terancam Dipenjara 6 Tahun karena Palsukan Pelat TNI

23 Apr 2024 21:13 wib. 41
0 0
Sopir Fortuner Arogan Terancam Dipenjara 6 Tahun karena Palsukan Pelat TNI
Sumber foto: Google

Pierre Abraham, seorang pengendara Fortuner yang terkenal karena menggunakan pelat TNI palsu dan mengaku sebagai adik seorang jenderal, kini sedang berurusan dengan hukum. Insiden cekcok dengan pengendara lain di Tol Jakarta-Cikampek yang terekam dan viral di media sosial telah menempatkannya dalam ancaman hukuman penjara selama enam tahun. Kejadian ini sempat membuat gempar publik dan menimbulkan perbincangan hangat di berbagai kalangan.

Pierre Abraham, yang sebenarnya bukan anggota TNI, sangat arogan dalam hal berkendara. Ia kerap kali terlihat memaksakan jalannya di jalan raya, memotong antrian, dan bahkan menggunakan klakson dengan keras untuk mengejek pengendara lain. Namun, kejadian paling kontroversial terjadi ketika video dirinya tengah cekcok dengan pengendara motor di Tol Jakarta-Cikampek menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat Pierre menggunakan pelat TNI palsu dan mengaku sebagai adik seorang jenderal, sebagai upaya untuk menakut-nakuti pengendara lain. Tindakan ini sontak memicu reaksi dari masyarakat luas yang mengecam perilaku Pierre yang arogan dan menggunakan kedudukan palsu untuk mengintimidasi orang lain.

Menanggapi hal ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya langsung mengambil tindakan dengan melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pelat yang digunakan oleh Pierre adalah palsu dan dia bukanlah bagian dari anggota TNI. Hal ini menjadi dasar hukum untuk menjerat Pierre dengan ancaman hukuman penjara selama enam tahun, sesuai dengan Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Bagaimana Kecerdasan Umum Berkembang
0 Suka, 0 Komentar, 23 Agu 2017
Asyiknya Jadi Perencana Liburan
0 Suka, 0 Komentar, 28 Jun 2018

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?