Tidak banyak yang tahu bahwa pada tahun 2029, 2030, dan 2031, Hari Raya Aidilfitri akan bersamaan dengan Tahun Baru Imlek, menciptakan fenomena unik yang dikenal sebagai Gongxi Raya atau Kongsi Raya.
Kata-kata ini menggabungkan salam Tahun Baru Imlek "gong xi fa cai" dengan kata-kata Melayu yang berarti "membagikan" dan "perayaan." Kepentingan kalender lunar menjadi alasan dari peristiwa ini, di mana Tahun Baru Imlek ditentukan oleh kalender tradisional Tionghoa, sedangkan Hari Raya didasarkan pada kalender Islam.
Keselarasan ini cukup jarang terjadi, hanya terjadi sekali setiap 30 tahun. Terakhir kali ini terjadi adalah pada tahun 1996, 1997, dan 1998.
Pertemuan fenomenal ini menimbulkan keunikan yang menarik dalam budaya dan tradisi dua kepercayaan yang berbeda. Selama periode ini, umat Muslim akan merayakan Hari Raya Aidilfitri, sementara umat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek. Oleh karena itu, ada kesempatan untuk menyaksikan perayaan dua festival besar yang bersatu dalam keberagaman.
Pertemuan ini dapat menjadi momen yang membawa kedamaian dan kesatuan di tengah perbedaan. Semangat saling berbagi dan merayakan bersama akan menjadi tema utama dalam periode unik ini. Banyak kesempatan bagi masyarakat untuk saling memahami, menghormati, dan menikmati keberagaman budaya yang dihadirkan oleh kedua festival ini.