Laut yang hidup dan bernapas bisa perlahan mulai tercekik. Lebih dari dua persen kandungan oksigen laut telah habis selama setengah abad terakhir dan "zona mati" laut terus berkembang di seluruh samudra. Deoksigenasi ini, dipicu oleh lebih banyak pupuk dan air limbah yang mengalir ke laut. Ini merupakan ancaman serius bagi kehidupan dan ekosistem laut.
Namun, terlepas dari peran penting oksigen di lautan, para ilmuwan belum memiliki cara untuk mengukur seberapa cepat terjadinya deoksigenasi.
Sekarang, para peneliti di Woods Hole Oceanographic Institution, Arizona State University, dan Florida State University, untuk pertama kalinya, mengembangkan cara untuk mengukur seberapa cepat deoxygenation terjadi di lautan.
"Hingga saat ini, belum ada alat kuantitatif yang tersedia bagi ilmuwan yang mampu mengukur tingkat penurunan oksigen dengan tepat," kata Sune Nielsen, ilmuwan WHOI.