Tutup Iklan
Tryout.id
  
login Register
sistem pendidikan

Penerapan Waktu Belajar 5 Hari Ciptakan Degradasi Sistem Pendidikan Nasional

12 Juni 2017 | Dibaca : 1886x | Penulis : Retno Indriyani

Tampang.com - Muhadjir Effendy sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengubah waktu sekolah yang semula enam hari menjadi lima hari dengan alokasi waktu delapan jam perhari. Perubahan jam belajar ini merupakan layanan pendidikan yang akan mulai diterapkan tahun ajaran baru.

Susanto, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memiliki anggapan lain dan menilai bila rencana kebijakan perubahan mengenai waktu sekolah ini diterapkan di seluruh satuan pendidikan di Indonesia maka akan terjadi degradasi sistem pendidikan nasional.

“Pemerintah perlu memberikan kebebasan sekolah yang memilih model tersebut untuk memenuhi kelompok masyarakat tertentu. Jangan sampai memaksakan model tersebut untuk semua satuan pendidikan di Indonesia,” ungkap Susanto.

Tidak semua sekolah cocok dan perlu diterapkan sistem lima hari belajar. Sistem pendidikan nasional saat ini sudah cukup demokratis dengan memberikan kebebasan dengan bersikap mandiri untuk memilih dan menentukan sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama murid di sekolah tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan kesiapan sekolah atau madrasah masing-masing dalam menerapkan sistem pendidikan di sekolahnya.

Kebebasan sekolah atau madrasah untuk melaksanakan sistem pendidikan masing-masing juga tertuang pada Pasal 51 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang berbunyi, “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan perinsip manajemen berbasis sekolah atau madrasah.”

Oleh karena itu, KPAI meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengkaji kembali rencana kebijakan tersebut. Membangun sistem pendidikan harus menyeluruh, perkuat juga sistem layanan pendidikan di sekolah serta keluarga sangat berperan penting karena merupakan sekolah pertama bagi anak, karakter anak dapat dibentuk melalui peran keluarga serta keterlibatan masyarakat setiap hari.

                                                               

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

gatot nurmantyo
13 Oktober 2017, by Zeal
tampang - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhirnya memiliki satuan baru bernama Satuan Siber (Satsiber). Satsiber ini diresmikan tadi siang (13/10) oleh ...
Stress? Tidur Tidak Nyenyak? Ini Obatnya
12 September 2017, by Rindang Riyanti
Setiap orang secara empiris mengetahui bahwa kejadian yang menegangkan pasti mempengaruhi tidur nyenyak. Para ilmuwan di institut tidur Jepang menemukan bahwa ...
Ini Dia Daftar Orang yang Perlu Diet Tinggi Protein
2 Juli 2018, by Retno Indriyani
Tampang.com - Ada beberapa jenis diet yang dapat dilakukan untuk orang yang memiliki berat badan lebih atau hanya ingin menjaga pola hidup sehat. Jangan ...
Belajar dari Dr. Seuss Sang Penulis, Kartunis, dan Animator Inspiratif
5 Maret 2018, by Dika Mustika
Dr. Seuss memiliki nama lengkap Theodor Seuss Geisel. Dia adalah kartunis dan penulis yang lahir pada tanggal 2 Maret 1904 di Springfield, Massachusetts. Orang ...
Resmi Bersama PSG, Alves Minta Maaf pada Pep
13 Juli 2017, by Ghilman Azka Fauzan
Tampang.com - Akhirnya, Dani Alves berlabuh menuju Paris Saint-Germain. Alves menandatangani kontrak selama dua tahun bersama PSG. Dilansir dari Skysports, ...
Berita Terpopuler
Polling
Permadi Arya dibayar APBN atau Bukan?
#Tagar
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
JasaReview