Dari beberapa twitt Goenawan Mohamad, terlihat bahwa pendukung Ahok ini sakit hati, karena Ahok di vonis penjara 2 tahun. Goenawan Mohamad, seorang sastrawan yang sudah tua, sekarang berumur 75 tahun, lahir di Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941.
Dia sering membuat beberapa tulisan di media, yang isinya membela Ahok. Pernah juga ikut berdemo Mako Brimob (Markas Korps Brimob), dan bersedia menjaminkan diri sendiri untuk penangguhan penahanan Ahok di penjara. Walaupun sekarang Ahok tidak tinggal di penjara Cipinang, tetapi di Mako Brimob, sebuah kantor dari salah satu unit kepolisian.
Sudah pantas, Goenawan Mohamad sakit hati karena Ahok kalah pilkada DKI Jakarta. Sampai dia membuat tulisan berjudul "STIGMA", yang isinya:
Stigma itu bermula dari fitnah. Ia tak menghina agama Islam, tapi tuduhan itu tiap hari diulang-ulang; seperti kata ahli propaganda Nazi Jerman, dusta yang terus menerus diulang akan jadi "kebenaran"
Goenawan Mohamad (GM) pernah menulis di harian Kompas, tgl 6 Oktober 2007 “Tentang Atheisme Dan Tuhan Yang Tak Harus Ada”, salah satu isinya yaitu: “…....Ketika kita mengatakan ‘Tuhan itu Satu’, kita sebenarnya telah menyekutukan-Nya…”.
Mengapa demikian? Karena menurut GM, kata esa atau tunggal atau satu itu menunjuk kepada sesuatu yang dapat dihitung. Maka, jika “tuhan” dapat dihitung, Ia praktis setaraf dengan benda. Begitulah pendapat GM.