tampang.com - Dalam rutinitas kerja sehari-hari kita, terlalu banyak seorang manajer menggunakan alat yang salah untuk terhubung dengan karyawan. Seperti yang dikutip dari entrepreneur.com, sungguh menakjubkan berapa banyak lembar lajur yang ada pada jaringan aktif ataupun Cloud Drive. Beberapa bisnis berpikir bahwa mereka telah memecahkan masalah ini dengan menerapkan sistem Intelijen Bisnis yang mahal dengan dasbor mewah, namun seringkali juga diabaikan. Dan bahkan ketika seseorang masuk, grafik tersebut menawarkan analisis yang stagnan daripada ajakan bertindak.
Anda tidak akan memotong kalkun dengan pisau mentega atau berlomba di NASCAR dengan mobil hibrida Toyota Prius. Jadi, mengapa Anda menggunakan lembar lajur atau dasbor untuk memberi tahu karyawan? Komunikasi yang efektif saat ini berarti menampilkan data dengan cara yang membuat informasi dapat dilakukan - di mana pekerja Anda dapat melakukan sesuatu dengannya saat ini.
Setiap bisnis memiliki data yang disukainya, mulai dari pabrik yang ingin lebih efisien sampai perusahaan logistik yang ingin mengantarkan produk lebih cepat. Semakin banyak perusahaan memfokuskan pekerja pada metrik, semakin banyak produktivitas meningkat dan rasa tim tumbuh.
Orang Amerika menghabiskan hampir setengah hari untuk mendapatkan informasi dari layar, tidak menghitung waktu di tempat kerja. Masuk akal untuk berkomunikasi dengan pekerja dengan cara yang tidak asing bagi mereka. Namun, menciptakan budaya berbasis data tidak sesederhana memasang layar besar di dinding; Konten harus berguna dan menarik. Saya yakin para pekerja ingin menjadi tim pemenang. Tunjukkan pada mereka bagaimana melakukannya!
Berikut adalah lima cara untuk menggunakan layar untuk menciptakan budaya itu:
