Sebagai contoh, di Los Angeles, penipuan terbanyak berasal dari sektor makanan. Restoran nakal memanfaatkan ketidaktahuan turis untuk mengenakan biaya tambahan, menambahkan tip secara sepihak, atau bahkan mencuri data kartu kredit pengunjung asing.
Jakarta Masuk Daftar Kota Rawan Penipuan
Yang cukup mengejutkan, Jakarta masuk ke dalam daftar kota dengan tingkat penipuan tertinggi. Bersama kota-kota seperti Cancun (Meksiko), Hanoi (Vietnam), Dhaka (Bangladesh), dan Bangkok (Thailand), Jakarta menjadi sorotan dunia karena tingginya angka penipuan terhadap wisatawan.
Menurut laporan, 66% penipuan di Jakarta berasal dari sektor transportasi, terutama taksi dan rental mobil. Para wisatawan sering kali menjadi korban tarif tidak wajar, rute diputar-putar, hingga penipuan menggunakan aplikasi palsu. Jika dibandingkan, angka ini jauh lebih tinggi dari kota seperti Hong Kong dan Barcelona yang hanya mencatatkan angka sekitar 2% untuk kasus serupa.
Sementara itu, di kawasan Amerika Serikat dan Timur Tengah, sektor kuliner justru paling rentan. Laporan mencatat bahwa 63% kasus penipuan di New York City berkaitan dengan restoran. Tip palsu, tagihan tersembunyi, hingga penggunaan perangkat untuk mencuri data kartu menjadi praktik yang cukup marak.
Penipuan Terjadi Sejak Tahap Perencanaan
Yang mengkhawatirkan, penipuan tidak hanya terjadi saat liburan berlangsung, tetapi juga sejak proses perencanaan dan pemesanan dimulai. Sepanjang tahun 2024, kasus penipuan saat booking naik lebih dari 12%. Ini mencakup banyak sekali taktik penipuan digital, seperti:
-
Menggunakan foto hotel palsu untuk memancing wisatawan
-
Mengirim tautan konfirmasi palsu yang ternyata adalah link phishing
-
Menawarkan diskon mencurigakan yang sebenarnya adalah jebakan