Bila berbicara mengenai kota Banyuwangi, mungkin yang terlintas adalah bahwa kota ini sebagai tempat singgah bagi orang yang akan mnyebrang ke Pulau Bali dengan menggunakan kapal feri. Namun ternyata kota Banyuwangi ini menyimpan banyak potensi wisata yang menakjubkan. Hal ini terbukti dengan meraih penghargaan Excellence ada Innovation in Tourism dari UNWTO yaitu Organisasi Pariwisata Dunia PBB pada tahun 2016. Perhargaan tersbut didapatkan karena banyaknya destinasi wisata yang telah mengalami banyak perkembangan di kota Banyuwangi. Seperti wisata pantai, pegunungan, taman nasional bahkan sampai dengan desa wisata yang dikelola dnegan baik sehingga mampu menarik bagi kunjungan wisatawan lokal ataupun wisatawan dari mancanegara. Mau tahu dong tempat wisata apa saja yang ada di kota Banyuwangi?
Pada awalnya kawasan ini merupakan area resapan air dan penimbunan kayu jati yang dikelola oleh Perhutani Banyuwangi yang dibangun pada tahun 1952. Namun seiring dengan waktu, orang yang berkunjung ke kawasan ini semakin banyak karena merasa takjup dengan keindahan deretan pohon kayu trembesi sehingga menciptakan kesan yang eksotis. Pada umumnya pengunjung banyak yang datang untuk berfoto ria. Dan kebanyakan berkunjung pada sore hari ketika sinar matahari menembus celah-celah pohon. Selain itu juga para pengunjung datang untuk bersepeda maupun menikmati udara segar.
mendapat julukan sebagai Little Africa, taman nasional ini memiliki luas hampir 25.000 hektar. Di taman nasional ini terdapat beragam jenis hewan serta tumbuhan seperti gerombolan banteng, rusa-rusa yang dengan bebas berlarian, burung merak dengan keindahan bulunya serta monyet yang banyak bergelantungan di pohon dan juga yang lainya. Tidak hanya itu, di taman nasional baluran juga memiliki spot matahari terbit yang sangat indah.
Sejak Kawah Ijen ditetapkan sebagai kawasan cagar biosfer oleh UNESCO pada tahun 2016, kawasan ini menjadi semakin populer di kalangan wisatawan. Ditambah dengan pemandangan alam yang menakjubkan sehingga menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Terlebih lagi adanya fenomena api biru (blue fire) yang muncul pada pukul 05.00 di kawasan sulfur. Di sini dapat menyaksikan kemegahan Gunung Raung dan Gunung Merapi dengan melakukan pendakian sekitar 2-3 jam dari Paltuding.