Dalam Pecinan ini terdapat 77 kios yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bandung, seperti pakaian, kuliner, hingga kerajinan tangan.
Warga yang datang tidak hanya bisa menikmati suasana sejuk, tapi juga dapat mengenal lebih dekat mengenai budaya Tionghoa.
Direktur Utama PT Usaha Wisata Bersama Bandung, Lucky Tjandradinata selaku pengelola China Town meminta masyarakat tidak ragu mencicipi makanan di sana.
Ia menjamin seluruh kuliner yang ada terbebas dari daging celeng maupun minyak babi.
Lucky menceritakan lahan seluas 3.000 meter persegi ini, awalnya hanya bangunan heritage berasitektur Tiongkok. Namun di bagian belakang bangunan, terdapat lahan yang tidak terpakai.
Ia kemudian bersama yayasan Perhimpunan Sosial Masyarakat Bandung (Permaba) mendatangi Ridwan Kamil untuk membahas peremajaan bangunan heritage sekaligus pemanfaatannya sebagai lahan komersil dan budaya.