Tampang

Jawaban Sri Mulyani Tentang Program Makan Siang Gratis

20 Mar 2024 11:25 wib. 86
0 0
Jawaban Sri Mulyani Tentang Program Makan Siang Gratis
Sumber foto: google

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan terkait rencana pemerintah untuk menyediakan program makan siang gratis dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Dalam sebuah wawancara, Sri Mulyani menyampaikan pandangannya mengenai program tersebut dan dampaknya terhadap keuangan negara.

Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah harus memperhitungkan secara cermat mengenai efektivitas program makan siang gratis ini. Menurutnya, tentu penting untuk memastikan bahwa program tersebut dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. Sri Mulyani juga menekankan bahwa keberlanjutan program ini harus dipertimbangkan secara matang, termasuk dalam hal ketersediaan anggaran jangka panjang.

Sri Mulyani juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap dampak program makan siang gratis terhadap APBN 2024. Dalam konteks ini, Menteri Keuangan menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran serta pengawasan yang ketat guna memastikan dana APBN dialokasikan dengan tepat sasaran dan efisien. Menurutnya, pemerintah harus dapat memastikan bahwa program ini tidak hanya sekadar menjadi beban tambahan bagi APBN, namun juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.

Mengenai sumber pendanaan untuk program makan siang gratis, Sri Mulyani menyoroti bahwa hal ini harus dipertimbangkan secara hati-hati dalam merancang APBN 2024. Dalam mengalokasikan anggaran, Sri Mulyani menekankan pentingnya untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan mendesak masyarakat dengan keberlanjutan keuangan negara. Menurutnya, hal ini akan memastikan bahwa program-program sosial seperti makan siang gratis dapat berjalan dengan efektif tanpa mengorbankan keberlangsungan keuangan negara secara keseluruhan.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?