Teknologi pelacakan mata (eye-tracking) memiliki akurasi hingga 1,5 derajat, serta ruang kebebasan gerak hingga 26 derajat, yang membuat navigasi terasa sangat halus dan intuitif. Liputan6+1
Pengalaman Imersif di Dunia Maya
Vivo tidak hanya menjanjikan tampilan visual berkualitas tinggi: headset ini juga mendukung pengalaman seperti mobile cinema (nonton video skala besar), game MR, hingga produktivitas spasial. detikinet Latensi passthrough warna penuh diklaim hanya 13 ms, sehingga transisi antara dunia nyata dan dunia virtual terasa mulus. detikinet
Konten-konten yang bisa dinikmati pun sangat beragam: dari aplikasi hiburan, video imersif, hingga penggunaan produktivitas berbasis ruang digital, semua bisa dijelajahi dengan navigasi tangan dan mata.
Strategi Vivo: Uji Coba Sebelum Komersialisasi
Vivo jelas mengambil langkah hati-hati. Menurut Jagat Gadget, perangkat ini belum dijual secara massal di Indonesia saat ini — yang tersedia hanya unit demo untuk pengujian publik. Jagat Gadget Strategi seperti ini memungkinkan Vivo mengukur respons pasar, membangun awareness, dan menyiapkan ekosistem lokal sebelum berinvestasi besar pada produksi massal di Indonesia.
Langkah ini juga mencerminkan pendekatan Vivo di bidang XR: tidak sekadar meniru, tetapi mengeksplorasi potensial mixed reality sebagai bagian dari masa depan interaksi digital.
Tantangan Besar di Depan
Meskipun demo gratis dan spesifikasi canggih, tantangan Vivo tidak kecil:
-
Adopsi Pasar: MR masih sangat niche di Indonesia. Banyak orang belum familiar dengan konsep headset seperti ini dan mungkin masih skeptis soal kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
-
Konten Lokal: Untuk menarik minat pengguna dalam jangka panjang, Vivo perlu menghadirkan konten lokal yang relevan baik aplikasi hiburan, edukasi, maupun produktivitas agar lebih banyak pengguna merasa “berguna” memakai headset ini.
-
Harga Komersial: Bila nanti dijual, harga akan jadi faktor penentu. Headset XR kelas premium biasanya mahal, dan Vivo harus menyesuaikannya agar menarik pengguna Indonesia, terutama yang belum terbiasa dengan teknologi ini.
-
Infrastruktur: Pengalaman MR akan maksimal bila ekosistem pendukung seperti konten MR, koneksi internet cepat, dan dukungan komunitas berkembang dengan baik di Indonesia.