Apple, raksasa teknologi asal Cupertino, Amerika Serikat, ternyata belum mampu mengejar kemajuan di bidang kecerdasan buatan (AI) seperti yang dilakukan oleh para pesaingnya—Google, Meta, dan Amazon. Padahal, dunia sudah memasuki era AI yang kian dominan, dan perusahaan teknologi berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam pengembangan teknologi ini.
Menurut laporan dari Phone Arena yang mengutip sumber internal Apple, ada sejumlah alasan mendalam mengapa Apple tertinggal dalam perlombaan AI. Meskipun Apple telah memperkenalkan teknologi Apple Intelligence sebagai fitur unggulan dalam iPhone 16, kenyataannya fitur tersebut tidak sepenuhnya tersedia saat peluncuran produk. Banyak janji yang dilontarkan Apple soal AI, namun hanya sedikit yang benar-benar hadir di perangkat saat rilis.
Salah satu sumber menyebut bahwa kegagalan ini berakar dari kurangnya visi dan dukungan dari para eksekutif senior perusahaan, bahkan sejak masa kepemimpinan mendiang Steve Jobs. Meski Jobs terkesan dengan Siri—salah satu pionir asisten suara berbasis AI—dia tidak melihat potensi lebih besar dari teknologi AI yang berkembang di sekitarnya. Fokus Apple saat itu lebih condong pada inovasi desain dan pengalaman pengguna, bukan pengembangan AI sebagai teknologi utama.
Lebih mengejutkan lagi, Craig Federighi, Wakil Presiden Senior untuk rekayasa perangkat lunak di Apple, disebut-sebut tidak memprioritaskan AI. Seorang karyawan Apple mengungkap bahwa Federighi tidak melihat AI sebagai hal yang penting dan bahkan cenderung enggan untuk mengalokasikan dana investasi ke arah pengembangannya. Padahal, lebih dari satu dekade lalu, sejumlah eksekutif telah mencoba menyadarkan Federighi tentang potensi luar biasa dari AI, tetapi usaha itu tak membuahkan hasil.