Zhu juga menuduh Partai Demokrasi Progresif Taiwan, partai yang saat ini memegang kekuasaan, sebagai pihak yang mencari dukungan dari AS dengan mengorbankan industri semikonduktor mereka. Dengan nada sindiran, ia menyebut bahwa pemerintah Taiwan seolah berusaha "menjual" industri mereka kepada Amerika Serikat demi merayu dukungan politik.
Partai Demokrasi Progresif, yang dikenal sebagai partai yang pro-kemerdekaan, telah menghadapi berbagai tantangan dalam menghadapi tekanan dari China yang terus-menerus menggambarkan Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Tuduhan yang dilontarkan oleh Zhu menyoroti ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara, serta dampak yang mungkin ditimbulkan oleh langkah-langkah investasi besar-besaran dari TSMC dalam kerangka geopolitik yang lebih luas.
Menyusul perkembangan ini, relevansi semikonduktor dalam perekonomian global dan kebijakan luar negeri semakin diperjelas. Taiwan, dengan TSMC sebagai ujung tombaknya, berdiri di garis depan persaingan teknologi antara AS dan China. Sementara itu, keputusan investasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar menjadikan sektor ini sebagai medan pertarungan strategis yang berpotensi memengaruhi arah ekonomi global di masa depan.