Pada tahun 2024, terjadi kebocoran data yang menggemparkan di salah satu bank terbesar di Italia, Intesa Sanpolo. Seorang karyawan cabang di kota Bitonto, dekat Bari wilayah Puglia, diduga secara ilegal mengakses data dari ribuan akun nasabah. Pelaku adalah seseorang yang seharusnya dapat dipercaya, sehingga kejadian ini menarik perhatian jaksa di Bari, Italia bagian selatan, yang terus menyelidiki kasus tersebut.
Menurut laporan media lokal ANSA, salah satu korban dari kebocoran data ini adalah Perdana Menteri Giorgia Meloni. Bukan hanya Meloni, tetapi juga pendahulunya, Mario Draghi, dikabarkan menjadi korban serupa. Dugaan akses ilegal terhadap data nasabah dilaporkan terjadi antara Februari 2022 hingga April 2024.
Terkait masalah keamanan siber, pihak Intesa Sanpolo menyatakan bahwa sistem keamanan bank tidak mengalami kebocoran. Namun demikian, kasus ini tetap menjadi sorotan karena melibatkan ribuan akun nasabah termasuk tokoh-tokoh penting di Italia.