Pada tahun 2023-2024, perusahaan teknologi global seperti Apple dan NVIDIA memutuskan untuk menaruh fokus investasinya di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam dan Malaysia. Hal ini menjadi pukulan bagi Indonesia yang tertinggal dalam persepsi investasi teknologi di kawasan tersebut. Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam pasar teknologi, namun hambatan birokrasi dan tingkat ketertutupan investasi asing menjadi faktor utama yang membuat Indonesia tercecer dalam persaingan investasi teknologi.
Pada tahun-tahun mendatang, Vietnam dan Malaysia diprediksi akan menjadi pusat investasi teknologi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan raksasa dunia. Apple, perusahaan yang dikenal dengan inovasinya dalam teknologi konsumen, mengalihkan fokusnya untuk membangun pabrik dan fasilitas produksi di Vietnam. Keputusan ini didasari oleh adanya kebijakan pemerintah Vietnam yang pro-bisnis, kemudahan dalam perizinan, serta tenaga kerja yang terampil namun terjangkau. Hal ini memudahkan Apple untuk meraih efisiensi biaya produksi dan memperluas jangkauan pasarnya di kawasan Asia Tenggara.