Selain itu, dengan Big Data, petani juga dapat memantau secara rutin kondisi tanaman mereka dengan menggunakan teknologi sensor yang terhubung dengan sistem analisis data. Data dari sensor-sensor ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi tanaman, ketersediaan nutrisi, kelembaban tanah, dan kesehatan tanaman secara real-time. Dengan informasi tersebut, petani dapat segera mengambil tindakan jika terjadi masalah dan mencegah kerugian akibat penyakit atau masalah lain yang dapat mempengaruhi hasil panen.
Di samping itu, penggunaan Big Data juga dapat membantu petani dalam menjalankan strategi pemasaran yang lebih efisien. Dengan data mengenai perkiraan harga komoditas, tren pasar, dan permintaan konsumen, petani dapat membuat keputusan yang tepat mengenai timing panen, hasil yang akan dipasarkan, dan strategi pemasaran yang lebih efektif. Dengan demikian, petani dapat mengoptimalkan keuntungan dari hasil panen mereka.
Selain manfaat langsung dalam pengelolaan perkebunan, penggunaan Big Data dalam pertanian juga memberikan dampak positif dalam jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan. Dengan mengoptimalkan penggunaan input seperti air dan pupuk, petani dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan bahwa sumber daya alam yang digunakan dapat terjaga untuk generasi mendatang.