Penyelidikan mendalam mengungkapkan bahwa Sungai Amazon memang pernah mengalir dari timur ke barat pada masa lampau. Fenomena ini diperkirakan terjadi karena perubahan topografi yang signifikan di kawasan Amerika Selatan bagian timur laut. Daerah tinggi yang terbentuk selama Periode Cretaceous, sekitar 65-145 juta tahun lalu, menjadi salah satu penyebab utama perubahan arah aliran sungai ini.
Supervisor Mapes, Drew Coleman, menjelaskan bahwa struktur geologi Sungai Amazon yang sangat datar membuat perubahan kecil pada kemiringan tanah mampu memengaruhi arah alirannya secara drastis. Perubahan ini menunjukkan betapa dinamisnya lanskap bumi dalam jangka waktu jutaan tahun.
Peran Andes dan Erosi dalam Perubahan Aliran
Pada tahun 2014, sebuah penelitian lebih lanjut melakukan pemodelan untuk memahami proses yang terjadi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kenaikan permukaan Pegunungan Andes memiliki peran besar dalam membentuk arah aliran Sungai Amazon seperti yang kita kenal saat ini. Kenaikan permukaan ini dipicu oleh erosi akibat aliran hujan yang intens di kawasan tersebut.
Selain itu, proses erosi ini juga menciptakan lahan basah yang dikenal sebagai Pebas. Lahan basah ini berfungsi sebagai area penumpukan sedimen, yang pada akhirnya meningkatkan ketinggian kawasan tersebut sekitar 10 juta tahun lalu. Peningkatan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aliran sungai untuk berbalik arah dari timur ke barat, seperti yang terjadi saat ini.
Evolusi Dinamis Cekungan Amazon
Temuan ini menggambarkan bagaimana cekungan Amazon telah mengalami perubahan besar sepanjang sejarah geologinya. Dengan struktur yang sangat datar, wilayah ini sangat rentan terhadap perubahan arah aliran akibat fluktuasi topografi. Penumpukan sedimen, erosi, dan pergerakan tektonik menjadi faktor-faktor utama yang memengaruhi dinamika ini.