Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa satelit yang mengelilingi Bumi tidak pernah jatuh, padahal tak ada tali pengaman yang menahannya di angkasa? Di luar angkasa, ratusan hingga ribuan satelit melintasi orbit Bumi setiap harinya. Mereka melaju tanpa henti, tampak stabil dan seolah menggantung di angkasa. Tapi, kenyataannya, keberadaan mereka sangat bergantung pada prinsip-prinsip fisika dan perhitungan ilmiah yang sangat presisi.
Situs Space menjelaskan bahwa satelit bisa tetap berada di orbit karena mereka berada dalam kondisi yang disebut perpetual fall atau "jatuh terus-menerus". Meskipun terdengar aneh, artinya satelit sebenarnya sedang jatuh ke Bumi, namun karena kecepatan horizontalnya sangat tinggi, ia justru terus-menerus meluncur mengikuti kelengkungan Bumi, bukan menabraknya.
Kunci Utama: Kecepatan Tinggi
Agar bisa berada dalam kondisi "jatuh abadi" itu, satelit harus bergerak dengan kecepatan luar biasa, yakni sekitar 8 kilometer per detik. Kecepatan ini bukan angka sembarangan. Ini adalah kecepatan minimal yang dibutuhkan agar satelit bisa melawan gaya gravitasi Bumi dan tetap berada di orbitnya tanpa kembali jatuh ke permukaan.
Yang menarik, dorongan kecepatan ini bukan dihasilkan dari bahan bakar yang dibawa satelit. Sebaliknya, satelit mendapatkan dorongan awal ini dari roket peluncur yang membawanya dari Bumi menuju orbit. Saat mencapai titik orbit yang ditentukan, satelit dilepaskan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan inilah yang membuat satelit terus bergerak mengitari Bumi.
Dengan tetap mempertahankan kecepatan itu, gaya sentrifugal dari gerak satelit akan terus melawan tarikan gravitasi Bumi. Selama kedua gaya ini seimbang, satelit akan tetap mengorbit tanpa jatuh.