Tokoh fiksi ilmiah Nigeria-Amerika, Nnedi Okorafor, mengungkapkan bahwa Maryam menginspirasi penulisannya dalam novel berjudul Binti. Okorafor pertama kali mendengar tentang Maryam di Uni Emirat Arab saat menghadiri suatu festival buku, dan mengaku sangat terkesan dengan kontribusinya yang luar biasa.
Berkaitan dengan warisan sains, Maryam diakui sebagai salah satu wanita luar biasa pada Zaman Keemasan Islam oleh proyek 1001 Penemuan, yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para penemu Muslim yang berpengaruh dalam sains dan teknologi. Dengan catatan sejarah seperti ini, tidak bisa dipungkiri bahwa Maryam Al Astrulabi adalah seorang inovator yang layak dikenang karena perannya yang signifikan dalam astronomi.
Dalam konteks yang lebih luas, keberadaan Maryam menyoroti betapa pentingnya peran perempuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di seluruh dunia. Di tengah dominasi pria pada era tersebut, keberanian dan kecerdasan Maryam dalam menciptakan alat yang sangat diperlukan sangat patut dicontoh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menjelajahi warisan ilmu pengetahuan yang ditinggalkan oleh tokoh-tokoh seperti Maryam Al Astrulabi, dan mengapresiasi setiap kontribusi yang mengubah wawasan dan pengetahuan manusia.