Tampang.com | Sheryl Sandberg, mantan Chief Operating Officer (COO) sekaligus anggota dewan Meta, diduga menghapus email yang berkaitan dengan skandal Cambridge Analytica. Dugaan ini terungkap dalam proses pengadilan yang juga menjatuhkan sanksi kepada Sandberg terkait kasus tersebut.
Skandal Cambridge Analytica pertama kali mencuat pada tahun 2018 ketika sejumlah pemegang saham menggugat para petinggi Facebook (sekarang Meta). Mereka menuduh perusahaan melakukan pelanggaran hukum dengan gagal melindungi privasi pengguna. Kasus ini berkaitan dengan kebocoran data jutaan pengguna Facebook yang digunakan secara tidak sah oleh Cambridge Analytica untuk kepentingan politik.
Penghapusan Email yang Mencurigakan
Dalam dokumen pengadilan terbaru, Sandberg dan Jeff Zients, mantan anggota dewan Meta lainnya, disebut telah saling bertukar email terkait kasus ini. Namun, yang menjadi perhatian adalah mereka menggunakan akun email pribadi untuk berkomunikasi selama masa krisis tersebut.
Hakim di Delaware menyatakan bahwa Sandberg dan Zients menghapus email dari kotak masuk pribadi mereka, meskipun telah diperintahkan oleh pengadilan untuk tidak menghilangkan bukti apa pun. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada upaya untuk menyembunyikan informasi penting yang bisa berdampak pada hasil penyelidikan.
"Para terdakwa mengungkapkan bahwa akun Gmail pribadi Sandberg, yang dikelola dengan nama samaran, digunakan untuk berkomunikasi mengenai hal-hal yang mungkin relevan dengan klaim dan pembelaan dalam gugatan," ujar hakim, dikutip dari TechCrunch, Jumat (21/2/2025).
Sandberg juga diduga tidak menggunakan fungsi penghapusan otomatis email, tetapi secara selektif memilih email yang ingin dihapus. Ini menunjukkan adanya potensi kesengajaan dalam menghilangkan bukti.
Respons Meta dan Sandberg