Tampang

Terbongkar! Ribuan Akun WhatsApp di Dunia Disadap Spyware Pegasus, Termasuk dari Indonesia

12 Apr 2025 21:43 wib. 43
0 0
Terbongkar! Ribuan Akun WhatsApp di Dunia Disadap Spyware Pegasus, Termasuk dari Indonesia
Sumber foto: iStock

Sebuah laporan mengejutkan kembali menyeruak ke permukaan tentang praktik penyadapan yang melibatkan ribuan akun WhatsApp di seluruh dunia. Berdasarkan dokumen resmi yang diajukan dalam gugatan WhatsApp terhadap perusahaan asal Israel, NSO Group, terungkap bahwa sebanyak 1.223 pengguna menjadi target peretasan menggunakan spyware berbahaya bernama Pegasus pada tahun 2019.

Dokumen yang dikutip dari laporan Tech Crunch pada Jumat (11 April 2025) ini mengungkapkan bahwa para korban berasal dari 51 negara berbeda, termasuk Indonesia yang juga masuk dalam daftar negara yang terdampak.

Pegasus: Senjata Siber yang Tak Terdeteksi

Pegasus bukanlah spyware biasa. Dikenal sebagai salah satu alat peretasan paling canggih yang pernah diciptakan, Pegasus mampu mengakses data pribadi, pesan terenkripsi, lokasi, hingga mikrofon dan kamera korban—tanpa diketahui sama sekali oleh pengguna. Alat ini dikembangkan oleh NSO Group dan biasanya hanya dijual kepada lembaga pemerintahan dan penegak hukum dengan dalih penegakan hukum dan pemberantasan terorisme.

Namun, kenyataan berkata lain. Data menunjukkan bahwa korban peretasan Pegasus bukan hanya teroris atau kriminal, melainkan juga aktivis, jurnalis, pengacara, dan bahkan warga sipil biasa.

Indonesia dan Deretan Negara Korban

Indonesia mencatatkan 54 korban yang menjadi target Pegasus. Meskipun angka ini tidak sebesar negara lain, tetap menunjukkan adanya potensi pelanggaran privasi serius di tanah air. Dalam laporan itu, negara dengan jumlah korban terbanyak adalah Meksiko dengan 456 orang, disusul oleh India (100 orang), Bahrain (82 orang), Maroko (69 orang), dan Pakistan (58 orang).

Beberapa negara lain yang juga tercatat memiliki korban antara lain Israel (51 orang), Spanyol (21 orang), Belanda (11 orang), Hungaria (8 orang), Perancis (7 orang), Inggris (2 orang), dan bahkan Amerika Serikat (1 orang).

Yang mencengangkan, penyadapan ini dilakukan dalam rentang waktu yang sangat singkat, yakni hanya selama April hingga Mei 2019, tetapi berhasil menyasar lebih dari seribu pengguna di seluruh dunia.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Glamornya Istri Setya Novanto
0 Suka, 0 Komentar, 17 Nov 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?