Tampang.com | Malaysia diperkirakan akan memulai pembangunan tiga pusat data baru yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2025. Langkah ini didukung oleh investasi fantastis sebesar US$2,2 miliar, setara dengan Rp 36,3 triliun, yang digelontorkan oleh Microsoft sekitar setahun yang lalu. Menurut Direktur Pelaksana Microsoft Malaysia, pusat data yang dinamakan Malaysia West Cloud ini akan berlokasi di Kuala Lumpur dan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2025.
Namun, Microsoft belum mengungkapkan rincian lengkap mengenai kapasitas pusat data ini. Informasi tersebut disampaikan melalui berita dari Reuters pada 21 Maret 2025. Keputusan Microsoft untuk berinvestasi besar-besaran ini diambil pada bulan Mei tahun lalu sebagai bagian dari komitmen jangka panjang selama empat tahun ke depan.
Komitmen tersebut tidak hanya terbatas pada investasi infrastruktur, tetapi juga berfokus pada pengembangan layanan cloud dan kecerdasan buatan di Malaysia, yang merupakan salah satu negara tetangga Indonesia.
Estimasi yang diberikan oleh Microsoft menunjukkan bahwa investasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Malaysia, dengan proyeksi pendapatan mencapai US$10,9 miliar atau Rp 179,9 triliun. Selain itu, pembangunan tiga pusat data ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 37 ribu lapangan kerja baru, yang tentu saja akan memberikan kontribusi signifikan terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Namun, menariknya, jumlah dan komitmen investasi Microsoft di Malaysia jauh melampaui yang diberikan kepada Indonesia. Pada tahun lalu, Microsoft menginvestasikan sekitar US$1,7 miliar atau Rp 28 triliun di Indonesia dengan periode yang sama. Dana tersebut dialokasikan untuk membangun infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan baru di Indonesia serta memberikan dukungan kepada komunitas pengembang lokal.