Para ilmuwan menggunakan metode CRISPR untuk menggabungkan lima bingkai dari rangkaian gambar kuda yang bergerak. Ketika peneliti mengurutkan DNA bakteri, mereka dapat mengambil dan memutar ulang gambar bergerak dengan akurasi 90 persen.
Periset menggambarkan prestasi minggu ini di jurnal Nature.
"Kami ingin menggunakan neuron untuk mencatat sejarah molekuler otak melalui pengembangan," kata Shipman. "Perekam molekuler semacam itu akan memungkinkan kita untuk mengumpulkan data dari setiap sel di otak sekaligus, tanpa perlu mendapatkan akses, untuk mengamati sel secara langsung, atau mengganggu sistem untuk mengekstrak materi genetik atau protein."
UPI.com