AdX atau Ad Exchange adalah marketplace yang memungkinkan publisher membuat ruang iklan (ad space) untuk dibeli para pengiklan secara real-time.
Pada tahun lalu, chief anti-monopoli Uni Eropa Margrethe Vestager mengusulkan Google melakukan divestasi terhadap tool DFP dan ADx untuk menyelesaikan konflik kepentingan yang terjadi.
Namun, Komisi Eropa sepertinya tak akan memaksa Google melakukan divestasi, melainkan hanya meminta raksasa teknologi tersebut menghentikan praktek anti-kompetisinya secara menyeluruh.
Mereka mengatakan perintah divestasi bisa terjadi setelahnya ketika Google gagal memperbaiki kebijakan perusahaan untuk memonopoli industri iklan.
Pada 2023 lalu, pendapatan Google dari iklan, termasuk dari layanan mesin pencari, Gmail, Google Play, Google Maps, YouTube, Google Ad Manager, AdMob, dan AdSense secara total bernilai US$ 237,85 miliar (Rp 3.633 triliun) atau berkontribusi terhadap 77% total pendapatan.
Google merupakan platform iklan digital paling besar dan berkuasa di dunia. Meskipun demikian, dominasinya dalam industri ini menimbulkan keprihatinan atas praktik anti-kompetitif yang merugikan para pihak terkait.
Pada bulan lalu, Komisi Eropa mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan antitrust terbaru tentang Google. Keluhan tersebut merupakan bagian dari perhatian yang terus meningkat terhadap praktik bisnis Google dalam industri iklan digital.
Seiring dengan perkembangan ini, para pesaing Google di Eropa juga terus menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dominasi perusahaan tersebut. Mereka menekankan bahwa upaya untuk memerangi praktik anti-kompetitif dan mengembangkan lingkungan bisnis yang adil di industri iklan digital sangat penting untuk mendukung persaingan yang sehat.