Selain itu, beberapa regulator di negara-negara lain juga telah mengintensifkan langkah-langkah pengawasan terhadap Google dan perusahaan teknologi besar lainnya guna mencegah penyalahgunaan dominasi pasar yang dapat merugikan bagi pesaing, termasuk publisher dan pengiklan.
Sementara itu, di tengah tekanan yang meningkat dari berbagai pihak terkait, Google terus menggunakan argumen bahwa industri iklan digital merupakan lingkungan yang sangat kompetitif dan terus berkembang, yang menurut mereka, membutuhkan kebebasan untuk terus berinovasi dan berkompetisi secara sehat.
Namun, untuk menanggapi kekhawatiran yang semakin luas terhadap dominasinya dalam industri iklan digital, Google dituntut untuk berkomitmen kepada langkah-langkah yang transparan dalam menjaga prinsip persaingan yang sehat dan adil, tanpa menekan atau mengeksploitasi pihak-pihak terkait.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, dampak dari kasus anti-monopoli ini juga mulai terlihat pada kinerja keuangan Google. Saham Alphabet (GOOGL), perusahaan induk Google, mengalami fluktuasi yang signifikan dan para analis pasar mulai memperhatikan potensi pengaruhnya terhadap nilai brand Google dalam jangka panjang.
Dalam menghadapi situasi ini, Google pun diharapkan dapat memberikan transparansi yang lebih besar terkait dengan rencana dan langkah-langkah yang akan diambil sebagai respons terhadap tekanan dari Uni Eropa dan pihak-pihak terkait lainnya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta kejelasan dan kepercayaan yang lebih besar di kalangan investor dan pihak-pihak terkait yang dapat memberikan arah positif bagi perbaikan situasi ini.