Selain di bagian SDM, Google juga melakukan pemangkasan pada beberapa tim di unit cloud-nya. Pemangkasan ini berfokus pada staf yang terlibat dalam operasi pendukung, dan beberapa langkah efisiensi yang diambil termasuk memindahkan karyawan ke negara lain.
Google mengonfirmasi bahwa perubahan ini adalah bagian dari proses bisnis yang normal. Juru bicara Google, Brandon Asberry, dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa timnya terus berupaya melakukan perubahan untuk beroperasi dengan lebih efisien, dengan menghilangkan lapisan-lapisan yang dianggap tidak perlu.
Pada awal tahun 2025, media juga melaporkan bahwa eksekutif di internal Google berencana untuk menawarkan pembelian saham kepada karyawan di salah satu unit yang merupakan bagian dari teknologi platform dan perangkat. Unit ini mencakup lebih dari 25.000 karyawan penuh waktu yang berkontribusi dalam berbagai produk seperti Android, Chrome, dan Pixel.
Dengan langkah ini, Google menunjukkan dukungan terhadap karyawan yang teraik dampak, sekaligus memberi mereka kesempatan untuk memiliki saham perusahaan. Selain itu, karyawan yang terkena dampak PHK juga diberikan waktu untuk mengeksplorasi berbagai peran lain di dalam perusahaan yang sama.
Isu PHK besar-besaran ini tidak hanya terjadi di Google, tetapi juga merambah ke perusahaan teknologi lain seperti Microsoft dan Meta Platforms. Pada tahun 2025, Microsoft menekankan bahwa alasannya dalam melakukan PHK adalah untuk memfokuskan pada karyawan yang memiliki kinerja terbaik.
Beberapa karyawan bahkan diberhentikan secara langsung tanpa pesangon, sebuah langkah yang mengejutkan banyak pihak. Surat pemutusan hubungan kerja yang dikeluarkan oleh Microsoft menegaskan bahwa tindakan tersebut diambil karena para karyawan tersebut dianggap tidak memenuhi standar kinerja yang diharapkan.
Di sisi lain, Meta Platforms juga mengumumkan PHK yang serupa, dan mengindikasikan bahwa mereka berfokus pada karyawan yang tidak memenuhi ekspektasi. CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan pemangkasan 5% dari total tenaga kerja, yang setara dengan 3.600 karyawan, dalam usaha untuk merampingkan organisasi dan mempersiapkan masa depan yang lebih kompetitif, terutama dalam domain AI.