Google berencana mengadopsi kecerdasan buatan (AI) guna memastikan batasan usia bagi pengguna internet. Langkah ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak sesuai dengan usia mereka dan memastikan layanan Google hanya diakses oleh pengguna yang memenuhi syarat.
Melalui blog resminya yang berjudul "New Digital Protections for Kids, Teens, and Parents", Google mengumumkan bahwa teknologi AI ini akan diterapkan di berbagai produk mereka, termasuk YouTube. Inovasi ini menjadi bagian dari strategi global perusahaan dalam meningkatkan keamanan pengguna di dunia digital.
AI untuk Identifikasi Usia: Bagaimana Cara Kerjanya?
Menurut laporan CNBC International, beberapa layanan Google memang memiliki batasan usia minimum 18 tahun. Untuk memastikan aturan ini ditegakkan, Google mulai menguji model berbasis machine learning yang mampu memperkirakan usia pengguna.
Jenn Fitzpatrick, anggota tim teknologi inti Google, menyatakan bahwa teknologi ini akan diuji coba di Amerika Serikat pada tahun 2025. "Model ini membantu kami mengidentifikasi apakah pengguna masih di bawah 18 tahun, sehingga kami dapat memberikan pengalaman yang lebih sesuai dengan usia mereka," ungkap Fitzpatrick.
Teknologi ini memungkinkan Google untuk secara otomatis mendeteksi apakah seseorang berbohong tentang usianya saat mendaftar ke layanan tertentu. Dengan demikian, perusahaan dapat menerapkan langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat bagi pengguna di bawah umur.