Ketegangan terkait isu imigran Rohingya kembali memanas setelah warga sekitar di daerah pelabuhan memblokir akses jalan ke sebuah penampungan imigran Rohingya. Insiden ini terjadi kemarin sore, ketika puluhan warga setempat memasang barikade di jalan yang mengarah ke penampungan tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dan kesejahteraan para imigran yang menjadi korban konflik di negara asal mereka, Myanmar.
Imigran Rohingya, sebuah kelompok etnis minoritas dari Myanmar, telah mengalami penyiksaan dan penganiayaan yang mengerikan di tanah air mereka sendiri. Mereka melarikan diri mencari perlindungan di negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Namun, kondisi mereka di sini juga tidak selalu aman dan nyaman. Banyak imigran Rohingya yang tinggal dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Pemblokiran akses ke penampungan imigran Rohingya oleh warga sekitar memunculkan pertanyaan besar tentang empati dan kemanusiaan. Seharusnya, kita sebagai manusia memiliki kepekaan terhadap penderitaan sesama. Tindakan warga tersebut juga dapat dipahami sebagai bentuk kekhawatiran terhadap ketidakstabilan keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka, namun kita juga tidak boleh melupakan kewajiban kemanusiaan kita untuk membantu mereka yang sedang dalam kesulitan.