Keberhasilan transplantasi organ dari babi menjadi sorotan karena dianggap sebagai terobosan medis yang mungkin dapat mempersingkat waktu tunggu transplantasi dan donor dari manusia.
Hal ini diakui oleh NYU Langone Health yang menyatakan bahwa semakin banyak pasien yang tertarik untuk mendapatkan transplantasi organ dari babi. Hal ini dikarenakan waktu tunggu untuk mendapatkan transplantasi dari donor manusia semakin panjang dan langka.
Dikutip dari Euro News, Alex Berrios dari Louisville, Kentucky, mengalami kesulitan untuk menemukan organ yang cocok dengan tubuhnya. Ia bahkan membutuhkan transplantasi kedua namun sangat sulit menemukan organ yang sesuai dengan tubuhnya. Oleh sebab itu, ia mulai melirik peluang penelitian untuk mendapatkan ginjal babi.
Kondisi ini juga tercermin dalam perkataan Berrios yang mengatakan, "Transplantasi ginjal babi mungkin tidak berhasil, dan saya harus menerimanya. Namun saya pikir hal itu layak dicoba." Hal ini menunjukkan bahwa pasien, seperti Berrios, mulai melirik peluang menggunakan organ dari hewan untuk menyelamatkan hidupnya.
Dalam situasi semacam ini, para peneliti tengah mencari alternatif untuk mengatasi kekurangan organ yang dapat ditransplantasikan. Dua perusahaan Amerika Serikat bahkan telah memulai uji coba klinis xenotransplantasi pertama di dunia di tahun 2025. Uji coba ini menggunakan ginjal atau jantung babi untuk menyelamatkan nyawa manusia.