Dalam surat tersebut tertulis: “Alasan pemutusan hubungan kerja Anda adalah karena performa kerja Anda tidak memenuhi standar dan ekspektasi minimum untuk posisi Anda. Efektif segera, Anda dibebastugaskan dari semua tugas pekerjaan, dan akses Anda ke sistem, akun, dan gedung Microsoft akan dicabut hari ini.”
Perwakilan Microsoft menyatakan bahwa perusahaan memprioritaskan talenta dengan kinerja unggul. “Kami tidak segan mengambil keputusan bila seorang karyawan tidak memenuhi ekspektasi,” katanya.
Meta Tak Ketinggalan: PHK Ribuan Karyawan dengan Alasan Serupa
Tidak lama setelah kabar dari Microsoft mencuat, Meta Platforms juga mengumumkan langkah serupa. Pada awal Februari 2025, perusahaan milik Mark Zuckerberg ini memberhentikan sekitar 3.600 karyawan atau 5% dari total pekerja. Pemangkasan ini ditujukan pada pegawai yang dianggap tidak memberikan kontribusi optimal sesuai ekspektasi perusahaan.
Menurut laporan Bloomberg yang dikutip dari MSN, karyawan Meta yang terkena PHK diberi tahu melalui email. Berbeda dengan Microsoft, Meta masih memberikan paket pesangon yang cukup lengkap. Di antaranya:
-
Gaji selama 16 minggu
-
Tambahan 2 minggu gaji untuk setiap tahun masa kerja
-
Bonus kinerja (bagi yang memenuhi syarat)
-
Penghargaan saham tetap diberikan sesuai ketentuan kontrak
Zuckerberg menyampaikan dalam pesannya bahwa Meta kini tengah menyesuaikan tim untuk menjadi lebih kompetitif, terutama dalam persaingan teknologi AI (Artificial Intelligence). Fokus rekrutmen selanjutnya akan diarahkan untuk mendapatkan talenta paling kuat, demi menghadapi tantangan industri yang semakin ketat.
Sementara untuk karyawan yang berada di luar Amerika Serikat, proses pemberitahuan PHK akan dilakukan secara bertahap hingga akhir bulan ini.
Persaingan Teknologi Memaksa Perusahaan Lebih Selektif
Langkah-langkah pemangkasan yang dilakukan oleh perusahaan teknologi besar ini menandakan pergeseran paradigma dalam manajemen SDM. Di tengah persaingan superketat dalam inovasi, terutama pada bidang AI, perusahaan tak lagi sekadar mencari efisiensi, melainkan benar-benar menyaring hanya karyawan yang dapat mendukung lompatan teknologi ke depan.