Namun, sejak saat itu, Uber berusaha lebih hati-hati dan fokus pada kemitraan, bukan pengembangan mandiri. Dengan menggandeng Waymo — yang telah memiliki rekam jejak cukup solid dalam pengembangan mobil otonom — Uber berharap bisa memperkenalkan kembali konsep robotaxi secara lebih aman dan bertanggung jawab.
Apa Artinya Bagi Indonesia dan Dunia?
Meski layanan ini baru diterapkan di Amerika Serikat, banyak pihak percaya bahwa tren taksi tanpa sopir hanya tinggal menunggu waktu untuk masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Namun demikian, faktor infrastruktur, regulasi, dan kesiapan sosial menjadi tantangan utama. Apakah masyarakat Indonesia siap menerima kendaraan tanpa sopir? Bagaimana nasib para driver ojek online yang saat ini bergantung pada platform seperti Gojek dan Grab?
Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dipikirkan dari sekarang, apalagi jika teknologi ini terbukti berhasil dan makin masif secara global.
Penutup
Kemunculan layanan robotaxi Uber bersama Waymo menandai era baru dalam industri transportasi digital. Meskipun menawarkan efisiensi dan kenyamanan luar biasa, inovasi ini sekaligus menimbulkan tantangan besar bagi keberlangsungan pekerjaan konvensional.
Masa depan kendaraan tanpa pengemudi memang menjanjikan, tapi harus diimbangi dengan strategi adaptasi tenaga kerja, agar transformasi ini tidak mengorbankan jutaan pengemudi yang selama ini menjadi bagian penting dari ekosistem transportasi daring.