Jangkauan Layanan dan Rencana Ekspansi
Kemitraan Uber dan Waymo diumumkan secara resmi pada September 2024, dengan area cakupan awal seluas 168 kilometer persegi di Atlanta. Melalui aplikasi Uber, pengguna kini bisa langsung memesan kendaraan Waymo seperti halnya memesan layanan Uber biasa.
Menurut laporan Reuters, sebanyak 100 mobil Waymo telah beroperasi di platform Uber di kota Austin, sementara puluhan unit lainnya akan segera hadir di Atlanta. Waymo bahkan mengumumkan bahwa mereka siap memperluas layanan taksi tanpa pengemudi ke Washington D.C. pada tahun 2026.
Secara total, Waymo kini mengoperasikan lebih dari 1.500 kendaraan otonom yang menangani lebih dari 250.000 perjalanan per minggu di kota-kota besar seperti San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin.
Robotaxi: Inovasi atau Ancaman?
Walaupun layanan robotaxi ini menawarkan efisiensi dan kenyamanan, muncul kekhawatiran baru terkait nasib para pengemudi taksi online dan ojek daring. Jika teknologi ini terus berkembang pesat dan diterapkan secara luas, maka ribuan hingga jutaan pengemudi berisiko kehilangan pekerjaan mereka.
Robotaxi memang menawarkan banyak kelebihan: tidak perlu istirahat, tidak pernah mengeluh, dan bisa beroperasi 24 jam nonstop. Namun, hilangnya unsur manusia dalam layanan ini juga menimbulkan sejumlah pertanyaan etis dan sosial.
Para analis memperingatkan bahwa jika industri kendaraan otonom tidak diimbangi dengan kebijakan ketenagakerjaan yang jelas, maka dampaknya terhadap sektor informal dan lapangan kerja bisa sangat signifikan.
Belajar dari Masa Lalu: Uber dan Keamanan
Perlu dicatat bahwa Uber pernah menghadapi tantangan besar saat pertama kali mencoba teknologi kendaraan tanpa sopir. Kecelakaan fatal pada 2018 yang menewaskan seorang pejalan kaki menyebabkan Uber dituntut secara hukum dan mendapatkan tekanan publik yang besar.