Tampang

Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Ada Apa di Balik Drama Politik dan Efisiensi Gagal Ini?

1 Jun 2025 10:35 wib. 53
0 0
Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Ada Apa di Balik Drama Politik dan Efisiensi Gagal Ini?
Sumber foto: Google

Selama lebih dari empat bulan menjabat—tepatnya 130 hari—Musk dan tim DOGE telah melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap jumlah pegawai sipil federal. Tercatat sekitar 260.000 pegawai dipangkas, setara dengan 12% dari total tenaga kerja sipil pemerintah AS. Langkah ini dilakukan melalui berbagai skema, mulai dari pensiun dini, pembelian masa kerja (buyout), hingga ancaman pemecatan langsung. Meski langkah ini dianggap agresif, hasil penghematan yang signifikan belum tercapai sesuai ekspektasi awal.

Kendati ditinggal oleh sosok seberpengaruh Musk, Gedung Putih tetap menyatakan bahwa program DOGE akan terus berjalan. Dalam pernyataan resminya, pemerintah menegaskan bahwa "misi DOGE akan tetap berlanjut dan diharapkan menjadi budaya kerja baru dalam sistem pemerintahan federal." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pemimpinnya mundur, semangat efisiensi yang telah dibangun tetap menjadi agenda utama pemerintahan saat ini.

Namun, pengaruh politik Musk di luar program DOGE juga tak lepas dari sorotan. Keputusan politiknya belakangan ini memicu reaksi keras, terutama dari para investor Tesla yang merasa bahwa Musk terlalu banyak mengalihkan perhatian dari bisnis intinya. Beberapa dari mereka bahkan menyuarakan kekhawatiran akan performa Tesla yang menurun, baik dari segi penjualan maupun nilai saham yang terus merosot dalam beberapa bulan terakhir.

Selain itu, publik juga mencatat bahwa Musk merupakan salah satu penyokong dana terbesar untuk kampanye politik tahun lalu. Ia disebut telah menyumbangkan hampir USD 300 juta untuk mendukung kampanye Trump dan Partai Republik. Namun, dalam sebuah forum ekonomi di Qatar baru-baru ini, Musk menyatakan bahwa ia tidak akan lagi mengeluarkan dana politik sebesar sebelumnya. “Saya rasa saya sudah cukup banyak berkontribusi,” ucapnya dengan nada datar, seolah mengindikasikan kejenuhan atau kekecewaan terhadap dunia politik yang selama ini ia dukung.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?