Pekan lalu, Forum Ekonomi Dunia di Davos menjadi ajang diskusi hangat bagi para eksekutif teknologi global, terutama terkait persaingan dalam industri kecerdasan buatan (AI).
Para pemimpin teknologi dari Amerika Serikat (AS) menekankan pentingnya pengembangan pusat data baru dan regulasi yang tepat agar tetap unggul dari China dalam inovasi AI. Ruth Porat, Presiden dan Kepala Investasi Alphabet Inc, menyatakan bahwa AS mungkin masih unggul sekitar satu tahun dalam hal model AI, tetapi keunggulan tersebut belum bisa dianggap pasti.
Di saat yang sama, startup AI asal China, DeepSeek, mengejutkan dunia dengan merilis model AI open-source terbarunya, R1. Model ini diklaim mampu meniru cara berpikir manusia dan bahkan melampaui model buatan perusahaan AI AS dalam berbagai tolok ukur, seperti pemrosesan matematika dan pengetahuan umum. Hebatnya, R1 dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibanding pesaingnya.
Dalam waktu singkat, DeepSeek naik peringkat di Chatbot Arena, sebuah platform pemeringkatan AI yang diawasi ketat oleh komunitas teknologi. Tokoh teknologi terkemuka seperti Marc Andreessen bahkan menyebut peluncuran ini sebagai "momen Sputnik" dalam sejarah AI.
Dampak Besar di Silicon Valley dan Wall Street
Kesuksesan R1 segera mengguncang industri teknologi AS. Para eksekutif dan insinyur di OpenAI bergegas menganalisis bagaimana DeepSeek mampu menciptakan model AI canggih dengan biaya minimal. CEO OpenAI, Sam Altman, mengakui bahwa R1 adalah model yang mengesankan dan menyatakan bahwa perusahaannya akan segera menghadirkan model yang lebih baik.
Tak hanya OpenAI, Meta Platforms Inc. juga membentuk tim internal untuk memahami teknologi yang digunakan DeepSeek. Perusahaan ini sebelumnya telah melakukan analisis terhadap pesaing utama lainnya, seperti GPT-4 dari OpenAI dan Gemini dari Google.
Kemunculan DeepSeek mengguncang asumsi lama di Silicon Valley tentang pengembangan AI. Sebelumnya, industri ini beranggapan bahwa inovasi AI hanya bisa dicapai dengan pengeluaran besar untuk chip canggih dari Nvidia dan pembangunan pusat data masif. Namun, keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa model AI berkualitas tinggi dapat dibuat dengan biaya lebih rendah dan metode yang lebih efisien.