Meski demikian, keberhasilan DeepSeek yang dapat menciptakan dampak besar dengan biaya pengembangan yang lebih rendah menimbulkan pertanyaan di kalangan investor tentang apakah strategi pengeluaran besar-besaran yang dilakukan oleh Microsoft dan Meta akan memberikan hasil yang sebanding di masa depan. Investor mulai mempertanyakan apakah investasi besar yang digelontorkan oleh dua perusahaan ini akan membuahkan keuntungan yang signifikan atau justru hanya memboroskan dana tanpa hasil yang optimal.
Terlebih lagi, saham Microsoft anjlok hingga 6% pada perdagangan tanggal 30 Januari 2025, setelah sejumlah analis mempertanyakan efektivitas pengeluaran besar perusahaan untuk AI. Di sisi lain, saham Meta justru mencatatkan kenaikan 4% berkat laporan kinerja perusahaan yang sangat baik pada kuartal keempat tahun 2024. Meskipun ada keraguan mengenai pengeluaran besar oleh perusahaan-perusahaan besar ini, Meta berhasil menunjukkan kinerja yang solid, yang mungkin akan memberikan keyakinan lebih kepada investor.
Bagi perusahaan seperti Microsoft dan Meta, pengembangan AI adalah hal yang sangat penting dalam upaya mereka untuk memimpin industri teknologi di masa depan. Meskipun biaya yang dibutuhkan sangat besar, pengembangan AI memiliki potensi untuk merevolusi banyak sektor, mulai dari kesehatan, keuangan, hingga teknologi konsumen. Kedua perusahaan ini memiliki visi yang sangat ambisius untuk menciptakan kecerdasan buatan yang lebih canggih dan dapat digunakan oleh lebih banyak orang di seluruh dunia.
Namun, para pengamat pasar berpendapat bahwa meskipun biaya tinggi dalam pengembangan AI mungkin diperlukan untuk jangka panjang, perusahaan-perusahaan besar juga harus mempertimbangkan risiko dan potensi pengembalian investasi. Sebab, jika AI tidak berkembang sesuai harapan atau tidak dapat diakses oleh pasar yang lebih luas, investasi yang besar tersebut bisa menjadi sia-sia.