Red Sparks, tim voli asal Daejeon JungKwanJang, harus menahan hasrat pelatihnya, Ko Hee-jin, untuk mendatangkan Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi. Meskipun pelatih tersebut sangat tertarik terhadap bakat Wilda, Red Sparks terganjal oleh regulasi Liga Voli Korea yang mengatur pemindahan pemain.
Saat menjelang laga eksebisi Red Sparks melawan Timnas voli Indonesia All-Star pada Sabtu (20/4), Ko Hee-jin mengadakan sesi jumpa pers di Jakarta pada Rabu (17/4). Dalam kesempatan tersebut, Ko Hee-jin secara terbuka menyatakan ketertarikannya terhadap Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi, selain pevoli lainnya, Megawati Hangestri Pertiwi.
Ko Hee-jin, pelatih Red Sparks, menyatakan ketertarikannya terhadap permainan Wilda. "Ada pemain bola voli Indonesia namanya Wilda," ujar Ko Hee-jin dalam acara konferensi pers di Jakarta. "Saya menonton permainannya dan saya tertarik dengan kemampuannya," tambahnya.
Namun, apakah manajemen Red Sparks dapat memenuhi keinginan Ko Hee-jin? Sayangnya, regulasi yang ditetapkan oleh Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) menjadi hambatan bagi Red Sparks untuk merekrut Wilda Nurfadhilah.
Menurut laporan dari TheSportTimes, KOVO telah menetapkan aturan mengenai pemindahan pemain asing, baik dari Asia maupun non-Asia, untuk musim 2024/2025. Setiap pevoli yang ingin bermain di V-League Korea Volleyball harus mendaftarkan diri melalui Draft Quarter.
Musim lalu, Wilda Nurfadhilah sempat terdaftar dalam Draft Asia Quarter, namun tidak ada tim yang tertarik untuk merekrut middle blocker yang kini berstatus sebagai Nyonya Doni Haryono ini. Namun, sayangnya untuk musim Liga Voli Korea 2024/2025, Wilda tidak terdaftar dalam draft tersebut.