Adanya latar belakang konflik geopolitik yang masih terus berkembang, dilema di antara para pejabat untuk menunjukkan secara tegas dan yakin siapa pelaku di balik sabotase infrastruktur bawah laut ini juga semakin kompleks.
Dalam situasi yang cukup rumit ini, para pejabat masih menimbang-nimbang untuk menuduh secara langsung pihak yang terlibat. Kemungkinan adanya konsekuensi politik yang sangat besar, terutama dalam konteks hubungan bilateral antara negara-negara yang terlibat, tentu menjadi pertimbangan penting yang harus dipertimbangkan dengan cermat.
Bahkan, pertanyaan mendasar mengenai siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas tindakan sabotase ini masih menjadi perdebatan yang membutuhkan klarifikasi lebih lanjut. Selain itu, upaya untuk menciptakan kerja sama internasional yang lebih kuat dalam menanggapi ancaman keamanan cyber juga perlu terus diperkuat.