Tampang

AS Lacak Chip AI Buatan Sendiri: Ketakutan Terhadap China atau Strategi Bunuh Diri Teknologi?

10 Mei 2025 06:45 wib. 102
0 0
AS Lacak Chip AI Buatan Sendiri: Ketakutan Terhadap China atau Strategi Bunuh Diri Teknologi?
Sumber foto: iStock

Sebagai ilustrasi penting, China adalah pasar yang sangat vital bagi Nvidia. Dalam laporan keuangan terakhir yang berakhir pada 26 Januari lalu, pasar China menyumbang pendapatan sebesar US$17 miliar—sekitar 13% dari total pendapatan perusahaan. Jika tekanan dan pembatasan ekspor ini diperketat, Nvidia bisa kehilangan salah satu sumber pendapatan utamanya.

Menghadapi tantangan tersebut, Nvidia dilaporkan telah mengambil langkah antisipatif. Menurut sumber terpercaya yang dikutip oleh The Information, perusahaan ini sedang mengembangkan chip AI baru yang bisa dipasarkan ke China tanpa melanggar aturan ekspor dari pemerintah AS. Sejumlah klien utama di China—termasuk Alibaba, ByteDance (pemilik TikTok), dan Tencent—disebut telah diberi informasi lebih awal mengenai rencana ini.

Namun, strategi pelarangan total oleh AS ternyata tak selalu membuahkan hasil. Meski berbagai hambatan telah diterapkan selama bertahun-tahun, China berhasil tetap melangkah cepat dalam mengembangkan teknologi AI-nya sendiri. Salah satu buktinya adalah peluncuran DeepSeek, sistem AI canggih yang diduga dibangun menggunakan chip Nvidia yang semestinya diblokir.

Bill Foster mengungkapkan keprihatinan mendalam atas realitas ini. “Ini bukan ancaman masa depan yang hanya dalam bayangan. Ini sudah menjadi persoalan nyata hari ini. Bisa jadi, militer China sedang menggunakan chip-chip ini untuk membangun senjata canggih atau sistem AI tingkat lanjut,” ujarnya dalam wawancara dengan Reuters.

Namun, langkah keras AS ini juga membawa dampak negatif ke dalam negeri. Tanpa akses ke pasar China, perusahaan seperti Nvidia menghadapi tekanan ekonomi yang luar biasa. Ketergantungan pada pasar global membuat blokade yang ditujukan untuk menekan China justru berbalik menyerang balik Amerika sendiri. Sepanjang tahun 2025, saham Nvidia telah mencatatkan penurunan hampir 25%, memperlihatkan bagaimana tekanan geopolitik dapat memukul keras sektor teknologi di negara asalnya sendiri.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?